Thursday, 20 August 2015

Review : Film Battle of Surabaya

[A few Spoiler Ahead]


Good Evening.

Kali ini, saya akan mereview film Battle of Surabaya yang baru tayang hari ini di layar lebar. Dengan tekad bulat, meski hari ini adalah hari kerja, tepat jam setengah empat sore, saya langsung tancap gas ke Bandung Indah Plaza. Saya sudah tak sabar menantikan film animasi Indonesia layar lebar ini.

Story : 7/10
Seperti jargon yang diangkat oleh film ini, "There is No Glory in War!", film ini menunjukkan bahwa tak ada kemenangan atas sebuah peperangan yang berkobar. Di ujung peperangan, hanya akan ada kesedihan juga kehilangan. Alur cerita dalam film ini cukup cliche dimana ada beberapa alur yang gampang di tebak, namun tidak mengurangi rasa penasaran ketika menonton film ini. Alur yang digunakan film ini sedikit unik, dimana sang produser, M. Suyanto sendiri mengatakan bahwa "Kami memang membuat film dengan alur cerita flashback bukan linear. Membuat cerita seperti ini butuh effort besar, karena orang Indonesia mungkin belum terbiasa", seperti yang dilampir dari CNNIndonesia. Film ini meskipun film mengenai perang, penjabaran perang tidak sepenuhnya diperlihatkan dan lebih berfokus pada pandangan rakyat terhadap perang Surabaya yang jatuh pada tanggal 10 November 1945 tersebut.
Namun, yang perlu digaris bawahi adalah betapa kurangnya saya dalam mengetahui sejarah Indonesia. Ketika saya menonton film ini, saya merasa malu dikarenakan saya tidak mengetahui siapa musuh sesungguhnya Indonesia, negara apa saja yang berpengaruh pada perang Surabaya dan bagaimana perang itu berakhir. Film ini membuat saya merasa kembali tertantang untuk mendalami sejarah Indonesia yang begitu menarik dan dalam.

Humor : 8/10
Sungguh, saya tak menyangka, di tengah penayangan film ini, saya akan tertawa dan merasa bahwa film ini tak sekaku yang saya kira. Bahkan, sumber dari kelucuan film ini juga tak terduga. Entah saya yang memang memiliki selera humor yang rendah, intinya, saya menyukai cara humor yang disampaikan dalam film ini.

Backsound : 8/10
Backsound yang digunakan oleh film ini cukup bagus, meski ada beberapa yang saya kurang cocok. Selebihnya, sangat bagus.

Music : 8/10
Setelah film selesai, dan scene credit ditayangkan, saya tak buru-buru pulang. Musik yang mengalun pada akhir cerita menarik perhatian saya. Lagu yang berada di tengah-tengah film juga membuat saya tersenyum.

Voice Actor : 7/10

Film BoS menggandeng dua aktor terkenal, Reza Rahadian dan Maudy Ayunda sebagai Danu dan Yumna. Untuk sang tokoh utama sendiri, Musa disuarai oleh Ian Saybani, senior voice actor yang sudah melalang buana di berbagai animasi yang tayang di layar kaca Indonesia. Untuk kemampuan mengisi suara, dapat dirasakan bahwa pembawaan Musa jauh lebih natural dibanding dengan Danu dan Yumna. Sangat terasa sekali ketika hanya Danu dan Yumna yang berbincang pada satu scene. Well, memang pada dasarnya, meskipun dubbing(mengisi suara) tidak sepopuler acting, tapi saya yakin sekali, tidak mudah menguasai dunia voice acting. Tapi saya salut dengan dua aktor tersebut, karena suara mereka yang unik(ketika mendengar suara Danu dan Yumna, saya langsung merasa mengenali suara mereka) membuat saya merasa senang ketika mendengarkan suara mereka. Dalam dunia voice acting, cukup penting memiliki suara unik yang mudah dikenali dan berbeda dengan yang lain. Terlebih, pembawaan mereka cukup natural, meskipun, untuk saya yang memang pecinta Anime dan Animasi Luar Negri, saya berharap lebih.
Selain ketiga pengisi suara di atas, hadir juga Novie Burhan-juga sebagai Voice Producer, Jumali Jindra, Hermano, Joy, Hardi dan Kamal Nasuti yang melengkapi film ini.

Background : 9/10
OKE. Yang membuat saya terpukau dengan film ini, dan membuat saya jejeritan kecil di tengah-tengah film, adalah CG atau background yang ditampilkan. Saya sungguh terpukau dengan suguhan gambar yang cantik, jeli juga indah. Meski, sangat terlihat jauh perbedaannya, background yang kelewat bagus dengan background standar di beberapa scene. Menurut saya, scene desa sudah sangat bagus, yang kurang adalah scene perkotaan yang masih kurang menarik.

3D : 8/10
3D yang disuguhkan sangat bagus dengan pergerakan yang cukup halus dan tidak terlalu tampak berbeda dengan yang non-3D. Nice.

Character : 8/10
Musa adalah tokoh yang membuat saya merasa gemas. Benar-benar bocah ceroboh dan sedikit tengil. Tapi, karakternya juga cukup dewasa dan memahami bahwa ia memiliki tanggung jawab sebagai seorang anak dan sebagai rakyat bangsa Indonesia yang harus membela tanah airnya hingga titik darah penghabisan. Untuk Yumna, hemmm, gadis satu itu seperti gadis pada kebanyakan, baik hati, dewasa namun sedikit suka menggoda Musa. Saya menyukai interaksi antara Musa dan Yumna. Dan untuk Danu, awal-awal film, saya masih nggak paham, apa sih peran pemuda satu itu? Akan tetapi, tak berselang lama, barulah terpahami peran yang dijalankan Danu. Yang saya tangkap, Danu adalah pemuda cerdas, tampan, tenang namun sayangnya, memiliki pandangan yang sempit.
Untuk karakter yang lain, yang paling saya sukai adalah Cak Soleh yang sangat kocak dan seorang tentara Inggris, Capt. John Wright, sang villain dalam film ini. Meskipun seoang antagonis, karakter captain john wright memiliki dasar atas sikap dan tingkah lakunya. Membuat saya lega, mengetahui bahwa antagonis kali ini jelas dasarnya. Juga ada Captain Yoshimura, orang Jepang yang sudah dianggap ayah oleh Musa. Captain Yoshimura lah karakter yang membuat Musa menjadi tokoh penting dalam film ini, menurut saya. Yang disayangkan, dalam film ini, banyak karakter yang dimunculkan namun tak begitu digali dengan dalam. Yang menarik perhatian saya salah satunya bos baru Kipas Hitam. Well, it's a lost but it's alright.

Capt. John Wright

Capt. Yoshimura

Animation : 7/10
Nnnng, inilah fokus dalam film ini. Animasi. Menurut saya, pergerakan animasi masih kurang, terlihat dari gerakan kakunya. Meski saya patut acungi jempol untuk pergerakan ekspresi yang tampak pada setiap karakter. Juga pergerakan pesawat dan mobil. Banyak scene yang masih tidak terlalu mulus, tapi banyak juga scene dengan sudut yang bagus juga pergerakan yang bagus. Meski tak seratus persen mulus, animasi dalam film ini patut diacungi jempol.
Diharapkan, kedepannya, akan jauh lebih baik lagi.

Yap, itulah review panjang yang saya jabarkan. Kalau ada yang tidak setuju, yah, it's okay. People's opinions mostly different. Review dalam blog ini murni pendapat saya dan saya seorang.

Mari, bagi anda yang belum menonton film ini, segeralah melangkahkan kaki kesana dan lihat sendiri dengan kedua mata anda bagaimana film ini sesungguhnya.

Sekian, and see you!

Azura.

Tuesday, 9 April 2013

Anime Spring Season!


Uwaaaahhh!! Finally, the new season has come. Well, i'm a little bit disappointed by the previous news. There's a few anime which I like but actually wont air this season. Argh, damn it. But, cant be help.

Well, there is Karneval which I quite anticipated. Cause', a few of the seiyuus are the one I like. Like, Miyano Mamoru, Kamiya Hiroshi, Ono Daisuke, and Junichi Suwabe.

It's still in the beginning of the season. I cant tell you many things. So, see you!

FanFiction

Hi! A few days ago, one of my friend in my class told about this site. It gives people a freedom to make a story based on the primary story like anime, movie etc. Well, at first, I didn't quite take interest on it. But, I've become like their stories. Usually, I chose comedy or romance or family as the genre. Its quite fun to read. Oh, I also registered as a member. My username is AzuraLunatique. I plan to publish some of my stories. Hope you can visit me. Hehe.

Again...-_-'

Yahoo!

FYI, I've already so many dropped blogs, just because i rarely open it and forget the password. Anyway, hope this blog wont die in a few weeks. hoho. ;-p